Pada
awalnya, Taman Wisata Alam (TWA) Carita merupakan kawasan hutan lindung.
Mengingat keberadaannya sangat potensial bagi pengembangan tempat rekreasi,
apalagi didukung oleh panorama alamnya yang rancak dan kekayaan
flora-faunanya yang beragam, maka pemerintah pusat pada 15 Juni 1978 melalui
Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 440/Kpts/Um/6/1978
menetapkannya sebagai Taman Wisata Alam Carita dengan luas areal sekitar 95
hektar.
Tanggal
4 Juni 1980, pengelolaan hutan wisata di Indonesia memasuki babak baru.
Kebijakan ini merupakan realisasi dari Surat Keputusan Direktur Jenderal
Kehutanan Republik Indonesia Nomor 330/Kpts/I/80 pada tanggal 14 Juni 1978, di
mana Perum Perhutani ditunjuk sebagai pengelola TWA yang terdapat di Pulau
Jawa, tak terkecuali TWA Carita.
Namun,
kebijakan ini hanya berlaku sampai tahun 1990, karena pada tanggal 4 Juni 1990
pemerintah merevisi kebijakan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Republik Indonesia Nomor 284/Kpts-II/1990. Sebagai tindak lanjut dari
keputusan tersebut, kemudian disusunlah Rencana Karya Lima Tahun Tahap II
sebagai dasar pengelolaan TWA yang lebih terarah dan terinci.
B. Keistimewaan
TWA
Carita terbilang istimewa. Di kawasan ini terhimpun beberapa destinasi obyek
wisata yang menarik. Selain wisata hutan dan gunung, kawasan ini tepat sekali
dijadikan tempat tujuan wisata tirta (air) dan wisata pendidikan. Arealnya yang
membentang luas memberi cukup ruang kepada pengunjung untuk melakukan berbagai
kegiatan.
Bagi
penyuka wisata hutan dan gunung, dapat melakukan berbagai kegiatan di kawasan
ini, seperti menikmati keindahan panorama alam, photo hunting, dan
berkemah. Kondisi jalan setapak yang berkelok-kelok sampai ke tengah hutan dan
didukung oleh kontur medan yang cukup menantang, tentu sayang sekali jika
dilewatkan begitu saja oleh pecinta olahraga lintas alam.
Sementara
itu, bagi penyuka wisata tirta dianjurkan untuk mengunjungi lokasi sekitar
perairan yang terdapat di dalam kawasan tersebut. Di sini, pengunjung dapat
melakukan aktivitas memancing, berperahu mengelilingi kawasan sekitar, atau
sekadar bersantai di pasir pantai sambil mencari inspirasi dan melepas penat.
Koleksi
flora dan faunanya yang begitu banyak sangat berpotensi bagi pengembangan
wisata pendidikan. Di kawasan ini, terdapat berbagai kekayaan flora langka,
seperti jati (tectona grandis), mahoni (swietenia macrophylla),
mahoni afrika (swietenia khaya antoteca), bungur (lagerstromia
speciosa), dan lain sebagainya. Terdapatnya kebun percobaan untuk
mengembangkan stek pucuk meranti (shorea selanica) di kawasan
tersebut, kian menambah daya tarik TWA Carita.
Bila
beruntung, pengunjung dapat melihat kekayaan faunanya, seperti tando (petaurista
elegans), babi hutan (susvitatus), kera ekor panjang (macaca
fascicularis), lutung (tachypitechus auratus), biawak (varanus
salvator), ular sanca (phyton sp), kelelawar, alap-alap (falco
moluccensis), elang (spilornis cheela), dan aneka jenis burung.
Setelah
puas berada di tempat ini, pengunjung dapat menikmati suasana lain dengan
mengunjungi Pantai Carita dan Air Terjun Curug Gendang yang
tidak terlalu jauh jaraknya dari kawasan TWA Carita.
Curug Gendang adalah sebuah obyek wisata alam yang berupa air terjun. Obyek
wisata Curug Gendang yang terletak di Kecamatan Carita, Kabupaten
Pandeglang, Banten ini mempunyai luas sekitar 10 meter persegi dengan
kedalaman air 13 meter dan tinggi air terjun nya mencapai 7 meter.
Dahulu Curug Gendang ini bernama Citajur, namun karena jatuhnya air
mirip seperti suara tambur atau gendang, maka oleh penduduk setempat diganti
namanya menjadi Curug Gendang. Dari Jl. Raya Pantai Carita
jaraknya sekitar 2 kilometer. Jika ingin ke sana, maka setelah sampai di areal
parkir obyek wisata Curug Gendang ini, di teruskan dengan berjalan kaki
sekitar satu kilometer. Perjalanan menuju lokasi air terjun curug
gendang cukup “menantang” karena harus menyusuri jalan setapak yang
berliku, menanjak dan di sekitarnya banyak bebatuan yang cukup licin. Namun,
sambil berjalan menyusuri jalan setapak ini pengunjung dapat menikmati
pemandangan hutan yang kaya akan flora dan fauna.
Setelah sampai di lokasi
air terjun curug gendang, pengunjung dapat mendengarkan suara air terjun yang
mirip gendang sambil berendam atau bahkan mandi. Airnya yang dingin dan
menyejukkan dapat menghilangkan rasa pegal atau lelah setelah berjalan
turun-naik bukit. Dan, apabila sedang beruntung, dapat pula menyaksikan atraksi
terjun bebas dari atas curug yang dilakukan oleh anak-anak yang tinggal di
desa-desa sekitar Curug Gendang. Bagi pengunjung yang ingin merasakan keindahan
suara gemericik air pada malam hari, di sekitar lokasi air terjun juga tersedia
areal untuk berkemah
Pantai Carita
Sejak dahulu, Provinsi Banten memang terkenal dengan
keindahan pantainya. Sebut saja Anyer yang telah melegenda sejak jaman
penjajahan Belanda. Saat ini, Pemerintah bersama masyarakat mengembangkan
beberapa obyek wisata pantai di provinsi ini, seperti Carita, Labuan, Karang
Bolong dan masih banyak lagi, yang sangat menawan untuk dinikmati di akhir
pekan.
Pantai Carita merupakan objek wisata yang terletak di
Kabupaten Pandeglang dan telah ditetapkan berdasarkan SK Menteri Pertanian
No.440/kpts/UM/1978 pada tanggal 15 Juli 1978 sebagai Taman Wisata Alam. Dengan
Panorama yang indah serta pasir pantainya yang putih membuat kawasan ini sering
dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pantai Carita kaya akan sumber daya alamnya. Hamparan tepian
yang amat landai dengan ombak laut yang kecil dan lembut menyapu di sepanjang
pantai, dipadu pemandangan Gunung Krakatau yang kokoh berdiri di kejauhan
menjadi suguhan ukiran alam yang indah dipandang mata.
Bermain Pasir Pantai
Banyak pengunjung yang datang kesini menghabiskan sebagian
waktunya di pantai sambil bermain pasir. Khususnya bagi anak-anak, bermain di
pasir putih Pantai Carita dilakukan sambil membuat istana pasir dan membentuk
gunung. Selain anak-anak banyak remaja yang juga senang bermain pasir di sana.
Mereka lebih sering membuat lubang besar dan dalam yang dapat mengubur tubuh
mereka hingga sebatas leher. Kami pun tidak mau kalah dalam permainan yang
cukup mengasyikan itu.
Ombak yang Kecil dan Lembut
Di sini para wisatawan diberikan kebebasan untuk berenang
langsung di pantai, walaupun dibolehkan hanya sampai batas yang telah
ditentukan pengelola pantai. Dengan ombak yang kecil, setiap pengunjung dapat
berenang dengan aman dan nyaman kendatipun baru pertama kali berenang di
pantai. Sangat mengasikan. Bagi yang ingin berenang menggunakan papan
pelampung, di tempat ini banyak tersedia matras selancar dengan harga yang amat
merakyat. Cukup mengeluarkan satu lembaran uang lima ribuan rupiah, Anda bisa
menggunakan sepuasnya. Sungguh sangat menyenangkan jika berenang menggunakan
matras selancar ini, meluncur di atas air dengan santai sambil menikmati alunan
gelombang kecil sepanjang pantai. Jika ombak datang, Anda hanya perlu
terlungkup di atas matras dan byurrrrr…. matras pun terbawa dorongan ombak ke
tepian pantai.
Permainan yang Disuguhkan di Pantai Carita
Permainan pertama adalah Speed Boat yang mirip sepeda motor
dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 150.000, untuk satu kali penyewaan selama
15 menit. Hmm… lumayan juga sich mengeluarkan biaya sebesar itu, tetapi semua
terbayar dengan kenikmatan dan tantangan permainan itu. Sebelumnya, kita diberi
tahu terlebih dahulu bagaimana cara menghidupkan dan mengemudikan Speed Boat
jangan sampai kita kewalahan jika terjadi sesuatu pada saat kita
menjalankannya. Setelah memahami semua instruksinya kami pun memakai jaket pelampung
dan mulai menghidupkan mesin. Speed Boat pun mulai hidup serta jalan perlahan,
pelan-kencangnya laju Speed Boat tergantung kepada tangan kita yang menarik
gas, ingin pelan atau kencang.
Permainan lainnya adalah Banana Boat (balon mirip pisang
raksasa yang di tarik oleh perahu motor) dimana para pengunjung dibuat tegang
oleh permainan ini karena jalannya yang sengaja dibuat meliuk-liuk, dan
terkadang juga ditarik dengan kecepatan kencang tiba-tiba sehingga banyak
penumpang Banana Boat yang terjatuh ke air berkali-kali. Anda tidak perlu takut
jika tercebur ke air, karena jaket yang kita gunakan membuat tubuh ini
mengambang di air.
Segarnya meminum air kelapa muda setelah beberapa kali
terminum air pantai yang asin. Harga satu buah kelapa muda yang siap minum
hanya Rp. 5.000,-. Selain itu, bagi wisatawan yang suka ditato, disini
juga ada pembuat tatonya loh… Harganya pun relaitf murah, mulai dari Rp.
5.000,- s/d Rp. 50.000,- tergantung besar kecilnya tato yang kita inginkan. Ini
hanya temporary tato. Jadi hanya dalam dua minggu tato itu akan luntur dan
hilang untuk selamanya.
Bermalam disini pun sangat mengasyikan. Tempat untuk
menginap yang tersedia cukup banyak dan bervariasi. Harga kamar permalam
relatif murah, dan amat tergantung pada kepandaian tawar-menawar dengan
pengelola penginapan, yang kebanyakan berupa kamar kondominium bertingkat sebuah penginapan yang cukup lengkap, dengan fasilitas 2
kamar tidur berkasur empuk, 1 kamar mandi + shower, kulkas, kompor gas,
peralatan makan + masak, TV 21 inch + cablevision serta pemandangan langsung ke
arah pantai. Penginapan yang lebih mirip flat rumah tinggal untuk 1
keluarga ini disewa dengan harga Rp. 600.000,- untuk 1 malam. Bagaimana
menurut Anda, apakah mahal atau murah...? Penginapan yang hanya berjarak 10-an
meter dari bibir pantai ini, menyajikan suara desir ombak kecil yang menghempas
ke pantai di sepanjang malam. Suasana udara sejuk, yang ketika malam semakin
larut terasa dingin.
C. Lokasi
Secara
administratif, Taman Wisata Alam Carita masuk dalam wilayah Desa Sukaraja,
Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Indonesia.
D. Akses
Dari
Jakarta, terdapat tiga alternatif rute perjalanan menuju Taman Wisata Alam
(TWA) Carita. Pertama, rute Jakarta-Serang-Pandeglang-Labuan-TWA Carita dengan
jarak tempuh sekitar 160 kilometer. Kedua, rute
Jakarta-Serang-Cilegon-Anyer-TWA Carita dengan jarak tempuh sekitar 170
kilometer. Ketiga, rute Jakarta-Serang-Palima-Batukuwung-TWA Carita dengan
jarak tempuh sekitar 160 kilometer. Sedangkan dari Bogor, dapat mengambil rute
Bogor-Rangkasbitung-Pandeglang-Labuan-TWA Carita dengan jarak tempuh sekitar
150 kilometer. Perjalanan melalui rute-rute tersebut juga dapat diakses dengan
menggunakan bus atau taksi, baik dari Jakarta maupun dari Bogor.
E. Harga Tiket
F. Akomodasi dan
Fasilitas Lainnya
Pengunjung
yang ingin menginap tidak perlu cemas karena di kawasan Taman Wisata Alam
Carita terdapat home stay, pesanggrahan, dan wisma dengan berbagai tipe.
Disediakannya camping ground yang luas dan aman dapat digunakan pengunjung yang ingin menikmati kawasan
ini dengan berkemah.
Berbagai
fasilitas lainnya juga tersedia di sini, seperti pusat informasi pariwisata,
pos jaga, balai penelitian hutan, mushola, area parkir, arena bermain
anak-anak, kopel, pondok-pondok wisata, shelter-shelter, lapangan
tenis, dan jasa persewaan perahu.
Punya Blog Diem" ye... hahahaha
BalasHapusfollback ah...